Laptop yang gagal masuk ke Windows menandakan masalah pada proses booting, dengan penyebab yang bervariasi. Dalam kondisi normal, proses booting akan menampilkan animasi Windows loading, diikuti layar desktop. Jika bermasalah, gejalanya bisa berupa layar hitam atau laptop yang mati saat booting. Sebelum membawanya ke tempat servis, coba beberapa cara mengatasi masalah ini yang akan dibahas dalam artikel ini.
Penyebab Laptop Tidak Bisa Booting dan Layar Hitam
Untuk mengatasi masalah laptop yang tidak bisa masuk Windows atau gagal menyala, penting untuk mengetahui penyebabnya. Meski mesin komputer terdengar berfungsi, layar hitam sering kali menunjukkan masalah yang tidak terlalu serius.
Beberapa penyebab laptop gagal booting atau layar hitam antara lain:
- Sistem operasi Windows yang digunakan sudah usang atau tidak kompatibel dengan perangkat.
- Kerusakan sistem pada laptop.
- Masalah pada hardware, seperti RAM yang rusak.
- Infeksi virus yang mengganggu sistem operasi.
- Masalah driver, seperti driver yang rusak atau perlu diperbarui.
- Kerusakan pada hard drive atau media penyimpanan, misalnya bad sector parah.
Jika laptop terjebak di logo atau layar tidak menampilkan apa pun, ada beberapa langkah alternatif yang bisa dicoba untuk memperbaikinya.
Cara Memperbaiki Windows yang Tidak Bisa Booting
Setelah mengetahui penyebab laptop gagal booting, langkah selanjutnya adalah mencoba berbagai cara untuk mengatasinya. Jika cara pertama tidak berhasil, coba solusi lain. Jika tetap gagal, bawa laptop ke reparasi. Berikut beberapa cara mudah mengatasi laptop yang gagal booting dan tidak bisa masuk Windows.
1. Restart Laptop
Langkah pertama untuk mengatasi laptop yang tidak bisa masuk Windows adalah dengan merestartnya. Caranya adalah dengan melakukan hard reset, yaitu menekan tombol power selama beberapa detik hingga laptop mati, kemudian hidupkan kembali. Metode ini juga efektif untuk mengatasi laptop yang mengalami hang atau tidak bisa sign in setelah sleep.
2. Periksa Sumber Listrik dari Baterai atau Kabel
Jika laptop tidak menyala sama sekali, kemungkinan masalah terletak pada sumber listrik. Baterai yang habis atau rusak, konektor power yang longgar, atau masalah serupa bisa menjadi penyebab arus listrik tidak masuk ke laptop.
3. Lepaskan Komponen yang Tersambung Saat Booting
Komponen yang terhubung ke laptop, seperti flashdisk, printer, speaker, atau perangkat lainnya, bisa mengganggu proses booting, menyebabkan laptop tidak menyala. Sebaiknya lepaskan perangkat USB atau komponen lain yang terhubung hingga proses booting selesai.
4. Booting ke Safe Mode
Safe mode sering digunakan untuk memperbaiki masalah pada Windows, seperti menghapus virus yang menyebabkan gagal booting. Dalam mode ini, Windows hanya memuat sistem dasar. Untuk mengatasi laptop yang tidak menyala akibat virus, ikuti langkah berikut:
- Nyalakan laptop.
- Saat masuk layar BIOS, tekan tombol F8 berulang kali hingga muncul opsi ‘Start up Settings’, lalu pilih ‘Safe Mode’.
- Sistem akan masuk ke versi dasar Windows.
- Lakukan pemindaian virus menggunakan Windows Defender dengan langkah-langkah di Windows Security > Virus & Thread Protection > Scan Options, pilih ‘Full Scan’.
- Klik ‘Scan Now’ untuk memulai pemindaian dan hapus virus jika ditemukan.
5. Aktifkan Sistem Restore Point
Windows memiliki fitur restore point yang memungkinkan kamu mengembalikan laptop ke kondisi semula jika terjadi masalah. Fitur ini secara otomatis membuat restore point. Untuk mengembalikan sistem ke kondisi normal dengan menggunakan restore point saat laptop gagal booting, ikuti langkah-langkah berikut:
- Nyalakan laptop.
- Saat memasuki layar BIOS, tekan tombol F8 berulang kali hingga muncul opsi Start up Settings, lalu pilih Safe Mode.
- Sistem akan memulai Windows dalam mode dasar.
- Buka Command Prompt dengan menekan tombol Windows + R, ketik CMD, dan tekan Enter.
- Ketik perintah: %systemroot%system32restorerstrui.exe, lalu tekan Enter.
- Windows System Restore akan muncul di layar.
- Pilih Restore My Computer to an Earlier Time, kemudian klik Next.
- Pilih restore point sesuai tanggal yang tertera di kalender dan tunggu hingga proses selesai.
6. Matikan Fitur Fast Boot
Fitur Fast Boot yang ada di BIOS atau UEFI memungkinkan Windows 10 untuk booting lebih cepat dengan memuat driver sebelumnya. Namun, pembaruan Windows terkadang dapat mengganggu kompatibilitas fitur ini. Kamu dapat mengaktifkan atau menonaktifkan Fast Boot melalui BIOS, bukan dari dalam Windows 10.
Cara mengakses layar BIOS/UEFI berbeda-beda di setiap merek komputer. Umumnya, menekan tombol Delete saat laptop sedang booting bisa membawa kamu ke BIOS. Tombol lain yang bisa dicoba adalah F2 dan Escape.
Di BIOS/UEFI, pengaturan Fast Boot biasanya terletak di opsi Advanced atau di tempat lain. Jika tidak ada pilihan Fast Boot, itu berarti komputermu dibuat sebelum tahun 2013.
7. Instal Ulang Windows
Jika laptop tidak bisa masuk Windows maupun Safe Mode, melakukan instal ulang Windows bisa menjadi solusi. Namun, proses ini akan menghapus semua data, terutama di drive tempat Windows terinstal. Pastikan untuk mencadangkan (backup) data penting sebelum melakukannya.
Setelah instal ulang selesai, Windows akan kembali ke kondisi optimal. Laptop akan terasa seperti baru dengan kinerja yang lebih cepat dan bebas dari masalah.
Vincent-UKDW’2018