Kecerdasan Buatan (AI) menjadi sorotan pada tahun 2023 dengan kemunculan alat generatif seperti ChatGPT, Bing Chat, dan Google Bard, serta pembuat gambar seperti DALLE-2 dan Midjourney. ChatGPT, yang mencapai lebih dari 100 juta pengguna aktif pada Januari tahun ini, menjadi aplikasi konsumen dengan pertumbuhan tercepat dalam sejarah. AI generatif kini merambah berbagai sektor, termasuk komunikasi, dan semakin banyak media sintetis (teks, seni, video, dan audio) yang dihasilkan. Dengan semakin banyaknya generator konten, penting untuk memahami bagaimana media sintetis dapat melengkapi kecerdasan manusia untuk komunikasi yang efektif. Teknologi ini, meski kontroversial, akan mempengaruhi industri komunikasi secara signifikan. Pada tahun 2023 dan seterusnya, para profesional komunikasi harus memahami peluang dan tantangan yang ditawarkan oleh AI generatif serta memastikan pemanfaatan yang etis dan bertanggung jawab, sambil berinvestasi dalam kreativitas yang dipimpin manusia.
Peluang dengan Teknologi AI
Teknologi AI mendukung profesional Public Relation (PR) dalam tugas rutin, seperti merancang siaran pers, menambahkan kata kunci SEO, menyusun daftar outlet media, dan memprediksi keberhasilan promosi. Merek juga dapat menggunakan AI untuk menghasilkan versi audio konten dan meningkatkan aksesibilitas melalui text-to-speech untuk penyandang disabilitas visual. Selain itu, AI generatif digunakan di media sosial untuk membuat teks dan gambar.
AI tidak hanya meningkatkan tugas yang ada, tetapi juga mendorong inovasi. Contohnya, BBC menciptakan “media fleksibel” yang menyesuaikan konten secara dinamis berdasarkan konteks pengguna, memungkinkan artikel ditampilkan dalam teks, video, atau audio sesuai kebutuhan audiens.
5 Hal yang Perlu Diketahui tentang AI Generatif
- Konten AI tidak dilindungi hak cipta dan menjadi domain publik; hanya konten buatan manusia yang dilindungi.
- Kreator asli dapat mengklaim pelanggaran hak cipta jika AI dilatih dengan konten mereka tanpa izin.
- AI yang dilatih pada konten cacat dapat mempertahankan bias atau menghasilkan informasi yang menyesatkan.
- Media sintetis bisa disalahgunakan untuk berita palsu, sehingga pemantauan media penting untuk melindungi reputasi merek.
- Verifikasi asal konten AI sulit, yang dapat merusak kepercayaan dalam industri PR; pembuat kebijakan mulai merespons isu ini.
Meningkatkan Kreativitas Manusia dengan AI
AI, seperti ChatGPT, dapat memberikan respons berdasarkan data yang ada, tetapi tidak memahami konteks atau berfikir kreatif seperti manusia. Untuk hasil yang lebih baik, pertanyaan yang diajukan kepada AI harus spesifik dan terarah. Dengan penggunaan yang bertanggung jawab dan bimbingan manusia, AI dapat memberdayakan praktisi untuk bekerja lebih efisien.
Definisi AI – Istilah Penting
- Kecerdasan Buatan (AI): Sistem komputer yang meniru tugas yang membutuhkan kecerdasan manusia, seperti pengenalan suara dan pengambilan keputusan.
- Chatbot: Program komputer yang mensimulasikan percakapan dengan manusia, biasanya di internet.
- ChatGPT: Model bahasa AI dari OpenAI yang menghasilkan teks mirip manusia berdasarkan input.
- DALLE-2: Aplikasi AI yang menciptakan gambar dari deskripsi teks.
- Deepfake: Media sintetik palsu, seperti video yang mengedit wajah seseorang ke tubuh orang lain.
- Model Bahasa Besar (LLM): Algoritma yang menghasilkan teks dan menerjemahkan menggunakan bahasa alami.
- Analisis Prediktif: Teknik yang menggunakan data historis untuk memprediksi hasil masa depan.
- Analisis Sentimen: Penggunaan bahasa alami untuk mengukur informasi subjektif, seperti positif atau negatif.
- Media Sintetis:** Konten yang dihasilkan oleh AI, termasuk video, audio, gambar, dan teks.