Bagaimana AI Akan Mengubah Dunia pada Tahun 2025?
Kecerdasan buatan (AI) telah menjadi topik hangat selama lebih dari dua tahun terakhir. Pada tahun 2024, pengembangan dan penerapan teknologi ini semakin dipercepat. Banyak pihak optimis bahwa AI tidak hanya akan tetap digunakan untuk menghasilkan teks dan gambar, tetapi juga berkembang menjadi agen cerdas yang dapat menyelesaikan tugas-tugas kompleks bagi pengguna.
Untuk mendapatkan gambaran masa depan, kami bertanya kepada beberapa ahli AI dan pemangku kepentingan tentang bagaimana mereka memprediksi dampak AI terhadap kehidupan pribadi, bisnis, dan digital pada tahun depan. Berikut adalah pandangan dari tujuh ahli.
Tim AI yang Bekerja untuk Anda
Charles Lamanna, Wakil Presiden Korporat di Microsoft, menyebutkan bahwa pada tahun depan, AI akan menjadi bagian dari tim kerja. “Anda akan memiliki agen-agen AI yang membantu menyelesaikan berbagai masalah,” katanya. Contohnya adalah agen IT yang memecahkan masalah teknis sebelum Anda menyadarinya, agen rantai pasokan yang mencegah gangguan, dan agen keuangan yang mempercepat laporan akuntansi.
Mengungkap Data Gelap
Menurut Andi Gutmans, VP/GM Database di Google Cloud, AI akan membawa kemampuan baru dalam mengolah data tidak terstruktur, seperti dokumen, gambar, dan video. “Pada tahun 2025, bisnis akan mampu menganalisis data ini untuk menghasilkan wawasan yang sebelumnya sulit dicapai,” ujarnya.
Dari Eksperimen ke Eksekusi
Megh Gautam, Chief Product Officer di Crunchbase, percaya bahwa fokus investasi AI akan bergeser dari eksperimen ke implementasi nyata. Perusahaan akan mulai menggunakan agen AI untuk menyelesaikan tugas operasional yang kompleks dan mengadopsi alat AI yang meningkatkan metrik bisnis utama.
Komputasi Kuantum dan AI
Dr. Rajeeb Hazra, Presiden & CEO Quantinuum, menyoroti peran komputasi kuantum dalam mendorong evolusi AI. Menurutnya, sistem AI-kuantum akan mampu menganalisis data besar dengan kualitas tinggi, membuka peluang baru di bidang desain material, pemodelan iklim, dan pengobatan personal.
Pendekatan Baru dalam Pengelolaan Data
Ritu Jyoti, VP/GM AI di IDC, memprediksi bahwa perusahaan akan mulai membangun data vault terkurasi berdasarkan kasus penggunaan spesifik. “Pendekatan ini akan menggantikan metode tradisional modernisasi data, memungkinkan perusahaan untuk fokus pada produk minimal yang layak dan hasil ROI lebih cepat,” jelasnya.
Inovasi Etis dalam AI
Grace Yee, Direktur Senior Inovasi Etis di Adobe, memperkirakan bahwa tahun 2025 akan menjadi titik balik dalam penggunaan AI etis. “Bisnis yang mengintegrasikan etika ke dalam produk AI generatif mereka sejak awal akan mendapatkan kepercayaan konsumen dan keunggulan kompetitif,” katanya.
Era AI Suara yang Sulit Dikenali
Dr. Alan Cowen, CEO Hume AI, memprediksi bahwa AI suara akan menjadi sangat realistis sehingga sulit dibedakan dari manusia. “Ini akan membawa dampak besar, seperti orang yang ingin memiliki AI suaranya sendiri atau bahkan membangun hubungan dengan AI,” ungkapnya. Namun, ia juga memperingatkan risiko manipulasi oleh AI suara yang digunakan untuk tujuan negatif.