7 Jenis Kecerdasan Buatan

 

Jika Anda pernah menggunakan Alexa, Face ID, atau berinteraksi dengan chatbot, berarti Anda telah berinteraksi dengan AI.

Banyak pengembangan AI yang sedang berlangsung, yang dikategorikan dalam beberapa jenis. Klasifikasi ini lebih menggambarkan perjalanan AI, menunjukkan perkembangannya, arahnya, dan masa depannya.

Berikut tujuh jenis AI yang perlu diketahui dan apa yang bisa diharapkan dari teknologi ini.

  1. Narrow AI

Narrow AI, atau artificial narrow intelligence (ANI), adalah AI yang dirancang untuk melakukan tugas khusus. ANI unggul dalam satu kemampuan kognitif dan tidak bisa belajar di luar tugas tersebut. Teknologi ini sering menggunakan pembelajaran mesin dan algoritma jaringan saraf. Contoh AI sempit termasuk pemrosesan bahasa alami, pengenalan gambar, mobil tanpa pengemudi, dan asisten virtual.

  1. Artificial General Intelligence

Artificial General Intelligence (AGI), adalah AI yang dirancang untuk melakukan tugas khusus. ANI unggul dalam satu kemampuan kognitif dan tidak bisa belajar di luar tugas tersebut. Teknologi ini sering menggunakan pembelajaran mesin dan algoritma jaringan saraf. Contoh AI sempit termasuk pemrosesan bahasa alami, pengenalan gambar, mobil tanpa pengemudi, dan asisten virtual.

  1. Artificial Superintelligence

Artificial superintelligence (ASI), atau AI super masih merupakan fiksi ilmiah. Teorinya, setelah AI mencapai kecerdasan umum, ia akan belajar begitu cepat hingga melebihi kemampuan manusia. ASI akan menjadi dasar bagi AI yang sepenuhnya sadar diri dan robot otonom. Konsep ini sering dikaitkan dengan gagasan “pengambilalihan AI” dalam media populer, meskipun saat ini masih spekulatif.

  1. Reactive Machine AI

Mesin ini hanya merespons perintah langsung tanpa menyimpan memori atau belajar dari pengalaman. Fungsi dasarnya terbatas pada tugas sederhana seperti memfilter spam atau merekomendasikan produk, tanpa kemampuan menangani tugas lebih kompleks.

  1. Limited Memory AI

AI dengan memori terbatas dapat menyimpan dan menggunakan data masa lalu untuk membuat prediksi, membangun pengetahuan jangka pendek untuk melakukan tugas. Inti dari AI ini adalah pembelajaran mendalam, yang meniru fungsi neuron manusia, memungkinkan mesin “belajar” dari pengalaman dan meningkatkan akurasinya seiring waktu. Saat ini, model memori terbatas mendominasi aplikasi AI, dari chatbot hingga mobil tanpa pengemudi dan penggunaan canggih lainnya.

  1. Theory of Mind AI

Merujuk pada AI yang dapat memahami dan menangkap emosi orang lain, konsep ini diambil dari psikologi. Meskipun masih dalam tahap pengembangan, teori pikiran diharapkan dapat membawa perubahan positif di dunia teknologi, tetapi juga menghadirkan risiko. Karena nuansa emosional yang kompleks, mesin AI memerlukan waktu untuk mempelajari isyarat tersebut, berpotensi menghasilkan kesalahan. Ada kekhawatiran bahwa kemampuan ini dapat mengarah pada otomatisasi beberapa pekerjaan.

  1. Self-Aware AI

adalah kecerdasan buatan dengan kesadaran diri, diakui sebagai singularitas AI. Ini merupakan tahap yang lebih maju daripada teori pikiran dan salah satu tujuan akhir pengembangan AI. Begitu mencapai tahap ini, AI akan dapat merasakan emosi orang lain dan memiliki rasa diri, berpotensi di luar kendali manusia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *