Pesan kesalahan dengan latar belakang biru atau yang biasa dikenal sebagai Blue Screen of Death (BSOD) bisa muncul karena laptop mengalami masalah pada perangkat lunak atau keras.
Masalah ini biasanya muncul ketika sistem operasi gagal berjalan. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari bug, aplikasi yang tidak kompatibel, driver yang usang, serangan malware, sambungan yang tidak pas, hingga kerusakan komponen.
Saat laptop mengalami hal ini, kita tidak perlu panik. Kita hanya perlu mengambil langkah yang tepat sesuai dengan penyebabnya. Berikut beberapa langkah yang bisa kita lakukan:
1. Memeriksa Stop Code
Langkah pertama saat laptop mengalami BSOD adalah memeriksa Stop Code. Sistem operasi Microsoft Windows biasanya akan menampilkannya dalam pesan yang muncul. Stop Code akan memberikan gambaran umum tentang penyebab munculnya layar BSOD. Kita bisa menggunakannya untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah dengan lebih tepat.
Pada laptop Windows, Stop Code muncul dalam bentuk kode numerik atau teks, tergantung pada versi sistem operasi yang terpasang. Beberapa kode yang paling umum muncul adalah:
- 0x0000000A (IRQL_NOT_LESS_OR_EQUAL): Aplikasi atau operasi di dalam sistem mencoba menggunakan memori lebih banyak dari yang diizinkan.
- 0x000000EF (CRITICAL_PROCESS_DIED): Proses penting di dalam laptop terganggu.
- 0x0000001E (KMODE_EXCEPTION_NOT_HANDLED): Terjadi malfungsi pada proses kernel.
- 0x0000002E (DATA_BUS_ERROR): Kesalahan pada memori sistem, seperti ketidakcocokan, cacat, kerusakan, atau kesalahan konfigurasi perangkat keras.
- 0x0000003B (SYSTEM_SERVICE_EXCEPTION): Kesalahan terjadi karena identifikasi driver atau proses di dalam sistem.
- 0x0000007E (SYSTEM_THREAD_EXCEPTION_NOT_HANDLED): Beberapa driver di laptop sudah ketinggalan atau tidak berfungsi dengan baik.
- 0x00000050 (PAGE_FAULT_IN_NONPAGED_AREA): Sistem tidak dapat menemukan alamat memori.
- 0x00000024 (NTFS_FILE_SYSTEM): Penyimpanan HDD atau SSD laptop bermasalah.
- 0x00000117 (VIDEO_TDR_TIMEOUT_DETECTED): Kesalahan pada GPU seperti tidak mampu menangani gambar dari aplikasi atau rusak.
- 0x00000133 (DPC_WATCHDOG_VIOLATION): Sistem memerlukan pengawasan terhadap Deferred Procedure Call (DPC) karena masalah driver atau file sistem bermasalah.
2. Melepas Perangkat yang Terhubung
Setelah memeriksa Stop Code yang muncul di layar BSOD, kita bisa mematikan laptop dengan menekan dan menahan tombol Power selama beberapa saat.
Selanjutnya, lepas semua perangkat dan aksesori yang terhubung sebelum kita menyalakan ulang laptop. Termasuk di antaranya mouse, keyboard eksternal, webcam, penyimpanan eksternal, atau WiFi Adapter selama tidak diperlukan untuk pengoperasian.
3. Menjalankan Safe Mode
- Buka halaman Settings di laptop.
- Masuk ke bagian System.
- Pilih menu Recovery.
- Cari submenu Advanced startup.
- Ketuk tombol Restart now.
- Biarkan laptop menyala sampai halaman Choose an option.
- Jika sudah, pilih menu Troubleshoot.
- Pilih Advanced options.
- Buka Startup Settings.
- Tekan tombol Restart.
- Setelah laptop melakukan muat ulang, tekan tombol 5 atau F5 di keyboard untuk masuk ke Safe Mode with Networking.
Kita bisa menangani masalah dengan menggunakan Safe Mode jika diagnosa dari Stop Code menunjukkan masalah berasal dari perangkat lunak.
Safe Mode memungkinkan kita menjalankan sistem dengan pengaturan paling dasar. Saat menggunakannya, aplikasi, perangkat keras, atau proses yang menjadi pemicu BSOD kemungkinan tidak akan aktif.
Sebagai penanggulangan, kita bisa menghapus aplikasi atau pembaruan driver yang bermasalah setelah masuk ke Safe Mode. Kita bisa melihat apa yang terakhir kita pasang atau jalankan sebelum muncul layar BSOD.
Menghapus Aplikasi atau Program yang Bermasalah
- Ketuk tombol Start Windows.
- Ketikan Add or remove programs.
- Klik Open dari hasil pencarian.
- Cari dan pilih aplikasi yang bermasalah.
- Ketuk tombol Uninstall.
Untuk menghapus aplikasi atau program yang terpasang di Safe Mode, kita bisa melakukannya seperti saat menggunakan mode normal. Kita hanya perlu masuk ke halaman pengaturan.
Menghapus Pembaruan Driver Laptop
- Klik tombol Start Windows.
- Ketikan Device manager.
- Buka Device Manager dengan mengetuk Open.
- Cari perangkat keras yang bermasalah.
- Klik kanan pada perangkat keras tersebut.
- Pilih Properties.
- Masuk ke tab Driver.
- Ketuk tombol Roll Back Driver.
Begitu juga untuk menghapus pembaruan driver, kita bisa melakukannya melalui menu Device Manager. Kita mungkin juga perlu mengecek beberapa perangkat keras selain yang kita curigai jika diperlukan.
Agar bisa kita gunakan kembali secara normal, jangan lupa untuk keluar dari Safe Mode setelah masalah teratasi. Kita bisa mengembalikan laptop ke mode biasa dengan melakukan muat ulang.
4. Memperbarui Sistem Operasi
- Buka halaman Settings.
- Masuk ke bagian Update & Security jika diperlukan.
- Pilih menu Windows Update.
- Periksa dan pasang pembaruan jika tersedia.
Beberapa masalah yang terjadi di laptop juga bisa disebabkan karena sistem operasi atau driver sudah usang. Memperbarui perangkat bisa menjadi salah satu upaya yang kita lakukan.
5. Menggunakan System File Checker (SFC)
- Tekan tombol Start Windows.
- Ketikan Command Prompt.
- Pilih Run as Administrator.
- Konfirmasi dengan mengetuk Yes.
- Di Command Prompt, ketik sfc /scannow lalu tekan Enter.
Memeriksa seluruh file sistem di laptop juga perlu kita lakukan saat sistem operasi tidak berjalan normal. Untuk melakukannya, kita bisa memanfaatkan fungsi System File Checker (SFC) yang sudah tersedia secara bawaan.
6. Memeriksa Kerusakan Penyimpanan
- Buka Command Prompt dengan menggunakan langkah-langkah seperti sebelumnya.
- Ketik chkdsk lalu tekan Enter.
Selain file sistem, kita juga bisa memeriksa kerusakan di media penyimpanan. Kita bisa menggunakan fungsi pemindaian CHKDSK yang dapat memindai setiap bit di dalam hardisk, menandai kerusakan, dan memperbaikinya.
Jika diperlukan, kita juga bisa melakukan pengecekan kesehatan penyimpanan. Ini bisa kita lakukan untuk memastikan apakah HDD dan SSD masih dalam kondisi baik atau tidak.
7. Cek Permasalahan RAM
- Klik tombol Start Windows.
- Ketikan Windows Memory Diagnostic.
- Ketuk tombol Run as Administrator.
- Klik Yes untuk mengonfirmasinya.
- Klik tombol Restart now and check for problems (recommended) di jendela Windows Memory Diagnostic.
Permasalahan yang terjadi di bagian RAM juga dapat menjadi pemicu kemunculan layar BSOD. Oleh karena itu, kita bisa memanfaatkan fungsi Windows Memory Diagnostic untuk memeriksanya.
Hasil pemindaian dari Windows Memory Diagnostic akan langsung muncul. Namun jika tidak sengaja tertutup, kita nanti masih bisa mengaksesnya melalui Windows Event Viewer dengan melihat bagian Error atau Warning.
8. Memindai Malware
Melakukan pemindaian malware juga dapat menjadi langkah penting saat laptop bermasalah. Beberapa gangguan soalnya bisa disebabkan oleh serangan dari perangkat lunak berbahaya tersebut.
Dalam hal ini, kita dapat melakukan pemindaian dengan menggunakan Windows Defender Offline scan. Kita bisa memakai aplikasi pihak ketiga apabila dirasa masih belum mumpuni
9. Memasang Ulang RAM atau Penyimpanan
Mencopot lalu memasang kembali komponen seperti RAM dan media penyimpanan juga bisa menjadi langkah yang kita coba. Seperti yang sudah dijelaskan, BSOD juga bisa disebabkan oleh pemasangan konektor yang tidak sempurna.
Namun perlu diingat, memasang ulang RAM dan media penyimpanan tentu memerlukan keahlian khusus. Kita yang khawatir perangkat bertambah rusak dapat meminta bantuan orang yang lebih ahli.
10. Reset Laptop
Laptop yang bermasalah di sisi perangkat lunak umumnya bisa kita selesaikan dengan reset atau pengaturan ulang sistem operasi. Kita pun dapat melakukannya pada saat terjadi BSOD.
Pengaturan ulang sebisa mungkin dilakukan apabila masalah belum benar-benar terselesaikan. Jika kita melakukannya, berbagai aplikasi dan data di laptop bisa ikut terhapus secara permanen.
11. Instal Ulang Sistem Operasi
Alternatifnya, kita juga bisa melakukan pemasangan ulang sistem operasi. Langkah ini bisa menjadi opsi terakhir jika masalah perangkat lunak masih muncul setelah kita melakukan reset.
Jangan lupa untuk mencadangkan data terlebih dulu sebelum memilih langkah ini. Sama seperti reset, kita juga bisa kehilangan berbagai berkas penting saat melakukan pemasangan ulang sistem operasi.
12. Membawa ke Pusat Perbaikan
Terakhir, kita dapat membawa laptop ke tempat perbaikan jika layar BSOD masih sering muncul. Sediakan uang yang cukup karena kemungkinan kita memang perlu memperbaiki atau melakukan penggantian komponen supaya perangkat bisa kembali normal.
Sebisa mungkin pilih pusat perbaikan resmi sesuai model laptop yang digunakan, terutama jika perangkat masih dalam masa garansi. Kita mungkin masih bisa mendapatkan pelayanan secara gratis.
Bimo-UKDW’2020